Rabu, 06 Mei 2015

Edisi Mei 2015



 EMPAT KEWAJIBAN MUSLIM 
Setiap manusia dicipatakan oleh Allah untuk menjadi khalifah dimuka bumi, manusia diciptakan tidak lain hanya untuk suatu manfaat yang kembali kepada Allah, yakni beribadah. Allah SWT Berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi (beribadah)kepada-Ku, (Qs. Ad-Dzariyat: 56)
Oleh sebab itu, ketahuilah bahwasanya segala sesuatu yang kita usahakan di dunia semata-mata hanyalah untuk mempersiapkan bekal menuju kehidupan yang kekal di ahkhirat nanti dengan melaksanakan tujuan diciptakannya manusia tersebut, yaitu beribadah sepanjang hidup di dunia.
Status Agama: “Islam” yang tertera pada KTP anda bukanlah suatu status tanpa arti, dengan membawa nama islam, apakah status itu hanya karena keturunan? Atau hanya suatu hal yang tidak memiliki arti? Jawabannya tidak. Sesungguhnya Allah lah yang telah menentukan takdir anda untuk menjadi seorang muslim, sehingga status Islam tersebut terterapa di dalam KTP anda. Dan disana tentu ada tugas yang Allah berikan, yaitu menjalani hidup sebagai muslim. Muslim yang sebenar-benarnya. Dalam rangka beribadah kepada Allah. Oleh sebab itu, ketahuilah bahwa ibadah bukan sekedar anda sholat, puasa, atau ber-sedekah. Sebelum itu ada 4 kewajiban yang mendasar dalam menjalani hidup sebagai seorang muslim. Syaikh Muhammad At-Tamimi, seorang Ulama besar dan seorang mujaddid di abadnya, dalam kitabnya yang berjudul “Tsalasatul Ushul” dalam muqoddimahnya beliau menyebutkan bahwa wajib bagi seorang muslim untuk mempelajari 4 perkara, yaitu:
1.      Ilmu
2.      Amal
3.      Dakwah
4.      Sabar
Dan keempat perkara tersebut adalah wajib bagi setiap muslim, baik laki-laki, maupun perempuan. Berikut penjelasan singkatnya:
1.      Kewajiban untuk berilmu
Ilmu artinya mnegetahui kebenaran dengan petunjuk. Dan menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim, Rasulullah SAW bersabda:
مُسْلِمٍ كُلِّ عَلَى فَرِيضَةٌ الْعِلْمِ طَلَبُ
“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 224)

Hukum menuntut ilmu ada yang Wajib ‘ain dan ada yang wajib kifayah.
a)                 Ilmu yang wajib ‘ain, ialah ilmu yang wajib bagi setiap muslim untuk mempelajarinya, yang bilamana ia tidak mempelajarinya, maka ia akan terjatuh dalam perbuatan meninggalkan kewajiban dan mengerjakan keharaman, diantara contohnya ialah ilmu aqidah, ibadah, dan muamalah.
b)                 Ilmu yang wajib kifayah, ialah ilmu yang tidak wajib bagi setiap muslim untuk menuntutnya jika sudah ada orang yang mempelajari ilmu tersebut, diantara contohnya adalah ilmu cabang-cabang masalah fiqih, penjelasan detail ulama, maupun ilmu duina seperti ilmu teknologi, kedokteran, dsb.

2.      Kewajiban beramal.
Setelah berilmu, wajib bagi seorang muslim untuk mengamalkan ilmunya, karena jika ilmu tanpa diamalkan maka ilmu tersebut tidak akan bermanfaat. Tidaklah seorang yang memiliki ilmu dikatakan sebagai orang yang berilmu sampai ia mengamalkan ilmunya. Bahkan Allah SWT mengancam bagi orang-orang yang tidak mengamalkan ilmunya, Allah SWT berfirman:

تَفْعَلُونَ لَا مَا تَقُولُونَ مَ لِآمَنُوا الَّذِينَ أَيُّهَا يَا
تَفْعَلُونَ لَا مَا تَقُولُوا أَن اللَّهِ عِندَ مَقْتًا كَبُرَ

"Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. (As Shaff:2-3)
3.      Kewajiban Berdakwah
Setelah berilmu dan beramal, wajib bagi seorang muslim untuk menyampaikan ilmunya kepada orang lain, yakni dengan berdakwah. Dan ini merupakan kewajiban bagi orang-orang yang sudah memiliki ilmu, ilmu adalah syarat mutlak untuk berdakwah, sementara amal bukan syarat mutalk untuk berdakawh, karena seseorang wajib berdakwah atas dasar ilmu. Dakwah ialah mengajak kepada bertauhid kepada allah dan melaksanakan ketaatan kepada Allah, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar. Allah SWT berfirman:

اتَّبَعَنِي وَمَنِ أَنَا بَصِيرَةٍ عَلَىٰ ۚ اللَّهِ لَى إِ أَدْعُو سَبِيلِي هَٰذِهِ قُلْ
الْمُشْرِكِينَ مِنَ أَنَا وَمَا اللَّهِ وَسُبْحَانَ ۖ

Katakanlah: "Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik". (Yusuf:108)

4.      Kewajiban bersabar
Dalam menjalani 3 kewajiban kewajiban sebelumnya, yaitu berilmu, beramal, dan berdakwah, tentulah tidak akan mudah, terkadang akan menjumpai kendala, cobaan, dan ujian. Oleh karena itu diperlukan kesabaran di dalamnya, sudah merupakan  sunatullah, bahwa kebenaran pasti akan menemui ujian dan cobaan, inilah yang dialami para rasul utusal Allah. Allah SWT berfirman:

كُذِّبُوا مَا عَلَىٰفَصَبَرُوا قَبْلِكَ مِّن رُسُلٌ كُذِّبَتْ وَلَقَدْ
وَلَقَدْ ۚاللَّهِ لِكَلِمَاتِ مُبَدِّلَ وَلَا ۚنَصْرُنَا أَتَاهُمْ حَتَّىٰوَأُوذُوا
سَلِينَ الْمُرْنَّبَإِ مِن جَاءَكَ

Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Allah kepada mereka. Tak ada seorangpun yang dapat merubah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian dari berita rasul-rasul itu.(Al-An’am:34)

Demikianlah 4 kewajiban bagi seorang muslim didalam hidupnya dalam rangka beribadah kepada Allah dalam mempersiapkan bekal meuju Akhirat yang kekal, yang di sampaikan pada muqoddimah kitab Tsalasatul Ushul karya Syeikh Muhammad At-Tamimi. semoga kita senantiasa terus memperbaiki diri kita dan tkerus istiqomah di jalan-Nya, Aamiin.

Yogyakarta, 12 Februari 2014
Daftar Pustaka:
Mianoki, Adika, dr. 2014. Jawaban Tiga Pertanyaan Kubur. Yogyakarta: Pustaka Muslim

Oleh : Yarabisa Yanuar, aktifis IMM Komisariat UGM, ex Ketua PD IPM Kutai Timur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar